— Republik Cinta Management (RCM), Format Masa Depan Laskar Cinta
![]() |
Pak D — Republik Cinta Management (RCM), Format Masa Depan Laskar Cinta |
Pengalaman
Ahmad Dhani Prasetyo dalam ngerumati grup band sudah dimulai sejak
pertama mentas bersama DEWA19. Bersama Harun Nurasyid, temannya Wawan drummer
pertama DEWA19, yang mengucurkan Rp 10 juta untuk modal awal DEWA19 mentas,
Dhani juga turut ikut memerankan diri sebagai produser dalam album perdana DEWA19,
DEWA19 19.
Kebiasaan
seperti itu, ialah menjadi produser sebuah album, terus dilakukan Dhani bersama
DEWA19. Bersama Putra Jaya Husin, Dhani memproduseri dua album DEWA19
selanjutnya, Format Masa Depan dan Terbaik Terbaik.
Semenjak
album Pandawa Lima hingga DEWA19 dinyatakan berhenti berunjuk rasa
melalui karya baru mereka, praktis Dhani menjadi main producer DEWA19.
Lebih dari itu, dia pun sempat memproduseri album orang lain di luar DEWA19.
Reza
Artamevia Adriana Eka Suci (Reza), menjadi orang pertama yang digarap Dhani.
Reza mulai menekuni karier di dunia tarik suara sejak masih belia. Puan
kelahiran Jakarta 29 Mei 1975 ini tampil perdana di layar kaca ketika menjuarai
Lomba Lagu Anak-Anak TVRI pada tahun 1985.
Ketekunan
Reza dilanjutkan ketika remaja, dengan membentuk sebuah grup band saat ia duduk
di bangku SMP. Ketekunan Reza berbuah manis, meski hingga saat itu dia belum
banyak dikenal, namun orangtua memberinya dukungan penuh. Hal ini membikin Reza
yakin diri untuk terus melesat lebih jauh.
Ketekunan
Reza dalam dunia tarik suara membawanya berlabuh ke DEWA19. Oleh punggawa DEWA19,
Reza diikutsertakan sebagai pemain tambahan. Reza menjadi backing vocalist
DEWA19 baik dalam penggarapan album maupun dalam tur konser.
Tembang
Satu Hati (Kita Semestinya) dalam album Terbaik Terbaik adalah
salah satu tembang DEWA19 yang memanfaatkan suara Reza. Keikutsertaan Reza
dalam perekaman Terbaik Terbaik membikin Dhani melirik.
Dhani
terpikat dengan suara Reza yang memiliki warna tersendiri. Dhani kemudian
tertarik untuk memproduseri Reza dan mengorbitkannya sebagai penyanyi solo.
Melalui label Aquarius Musikindo yang kala itu menaungi DEWA19, Dhani berhasil
merampungkan perekaman album perdana Reza yang dimulai sejak pertengahan 1995.
Album
Keajaiban yang dirilis pada Juni 1997 langsung melejitkan nama Reza ke
jajaran atas blantika musik Indonesia. Tak kapok, Dhani kembali memproduseri
album kedua Reza. Album Keabadian yang dirilis pada Mei 2000 dengan
label Aquarius Musikindo ini, berhasil menahbiskan Reza sebagai penyanyi solo top
di Indonesia.
Hal
ini membikin Reza dilirik penyanyi asal Jepang, Masaki Ueda, yang mengajaknya
berkolaborasi. Bersamanya, Reza merilis album Amazing pada Juli 2000.
Membawa label AMS Records, Dhani bertandem dengan Chika Ueda sebagai produser.
Setelah itu, Dhani tak lagi memproduseri album Reza lantaran sang penyanyi
sudah bisa memproduseri albumnya sendiri.
![]() |
Pak D — Republik Cinta Management (RCM), Format Masa Depan Laskar Cinta |
Tak
hanya penyanyi ‘mentah’ yang dia ‘mentaskan’, Dhani juga memproduseri penyanyi
yang sudah lebih dulu berkibar. Denada Elizabeth Anggia Ayu Tambunan (Denada)
turut merasakan sentuhan Dhani sebagai produser dalam album pop
ketiganya. Di album Awal Baru yang dirilis dengan label Sony Music
Entertainment Indonesia pada tahun 2000, Dhani bertandem dengan Jan Djuhana
sebagai produser.
Pengalaman
Dhani menjadi produser terus diasah dengan lagi-lagi memproduseri album
penyanyi puan. Theresia Ebenna Ezeria Pardede (Tere), menjadi penyanyi sesudah
Reza yang berhasil Dhani orbitkan. Dengan merilis album Awal yang Indah
pada Oktober 2002 melalui label Warner Music Indonesia, Tere memulai
perjalanannya sebagai penyanyi.
Dhani
juga merasakan pengalaman mementaskan grup band baru. Bersama Ahmad Band yang
dibentuk saat DEWA19 sedang dirisak kuldesak, Dhani berhasil merilis sebuah
album ISO yang menghentak khalayak sejenak.
Dhani
kemudian menggandeng Andra untuk berduet dengan brand Ahmad Dhani &
Andra Ramadhan yang berhasil merilis sebuah extended play. Dua pengalaman
ini, selain menambah jam terbang sebagai produser, juga nyambi njajal
studio miliknya, Rumahku Studio.
Tak
ketinggalan, istri pertama pun, Maia Estianty berhasil Dhani pentaskan. Melihat
Maia yang memiliki kemampuan bagus dalam menggubah lagu dan memainkan
instrumen, Dhani berpikir untuk menduetkan Maia dengan seorang penyanyi.
Pada
saat hampir bersamaan, Pinkan Ratnasari Mambo mendatangi Dhani. Pinkan meminta
Dhani me-‘Reza’-kan Pinkan, alias membantu mengorbitkan Pinkan seorang
penyanyi. Jadilah Pinkan dan Maia berduet dalam duo Ratu, yang namanya
diadaptasi dari grup band paling digandrungi Dhani, Queen.
Selain
istrinya, pacar Dhani saat itu pun turut digarap. Agnes Monica Muljoto, yang
melintang terang sebagai penyanyi anak-anak, kemudian digarap Dhani untuk
terjun ke ranah penyanyi cah gedhe.
Dengan
berkeroyokan bersama banyak orang, salah satunya Meliana Cessy Goeslaw, Agnes
berhasil merilis album And the Story Goes. Album yang dirilis dengan
label Aquarius Musikindo pada 08 Oktober 2003 ini menjadi langkah awal karier
Agnes sebagai penyanyi top.
Keikutsertaan
Dhani memproduseri Agnes juga berkelindan dengan keikutsertaannya menyumbangkan
suara. Melalui Cinta Mati, Dhani urun
suara dengan Agnes.
Urun
suara dengan penyanyi lain kembali dilakukan Dhani bersama Chrismansyah Rahadi
(Chrisye). Bersama Chrisye, keduanya melantunkan tembang Jika Surga dan Neraka.
![]() |
Pak D — Republik Cinta Management (RCM), Format Masa Depan Laskar Cinta |
Tembang
yang dirilis dalam album Senyawa (Juni 2004 label Musica Studio's)
memuat paduan kata dari pemikiran Rabi’ah al-Adawiyah serta menggunakan alunan
nada yang dibeli Dhani dari Stephen Simmonds seharga Rp 20 juta advance
royalty.
Alunan
nada yang dibeli Dhani berasal dari tembang Tears Never Dry (album Alone
tahun 1997) tersebut menjadi debut Dhani membeli copyright orang lain
untuk diaransir kembali. Untuk aransir tembang lawas milik sendiri sendiri
sudah pernah dilakukan sebelumnya. Interupsi
yang dirilis bersama Ahmad Band, diaransir ulang menjadi Juara Sejati yang dirilis bersama DEWA19 untuk memenuhi pesanan
RCTI.
Pada
tahun 2004 juga Dhani memproduseri live album grup band paling dia
sayangi, DEWA19. Melalui serangkaian konser, salah satunya di Kabupaten Kudus,
Dhani memproduseri live album DEWA19 yang dirilis dua kali.
Pertama
dirilis pada tahun 2004 dengan judul Atas
Nama Cinta I dan kedua pada tahun 2006 dengan judul Atas Nama Cinta II. Keduanya dirilis dengan label Aquarius Musikindo.
Selain
memberi pengalaman dalam menyusun konsep, menggubah tembang, memproduser album,
semua ini juga memberi pengalaman Dhani dalam bekerja sama dengan liyan,
baik kerja sama perseorangan maupun kerja sama dengan perusahaan.
Pengalaman
tersebut membuat Dhani, yang memang dibekali beragam selera musik, bisa
beradaptasi dengan liyan. Andra Junaidi Ramadhan, sahabat intimnya,
mengakui kelihaian Dhani dalam beradaptasi.
Andra
sendiri mengaku tak bisa selihai Dhani dalam ngemong orang. Menurut Andra, Dhani memiliki kepedulian dan
kesetiakawanan yang luar biasa, yang pada titik tertentu, sikap ini melahirkan
perubahan yang sejenak mendapatkan penolakan.
Andra
memberi contoh pada masa perlintasan perubahan lead vocalist DEWA19,
Dhani menemukan Elfonda Mekel (Once) ketika Ari Bernardus Lasso (Ari) masih
‘kabur’. Oleh Dhani, Once diusulkan menjadi lead vocalist DEWA19.
Semula
Andra menolak usulan ini. Dhani yang keukeuh hendak memberdayakan Once
untuk DEWA19 kemudian menggubah lagu tunggal berjudul Anggun.
Lagu
ini semula digubah Dhani hanya demi meyakinkan Andra bahwa Once bisa. Namun
kemudian dilempar ke tengah percaturan musik melalui album kompilasi 10
Fresh Hits Nah! (1999).
![]() |
Pak D — Republik Cinta Management (RCM), Format Masa Depan Laskar Cinta |
Kesetiakawanan
Dhani tercermin ketika Andra sudah menerima Once sebagai lead vocalist DEWA19.
Dhani masih getol merayu Ari untuk tak undur diri dari DEWA19. Interaksi intim
yang terbina lama antara Dhani dan Ari membikin Dhani tak rela Ari meninggalkan
DEWA19.
Ari
bahkan mengatakan ketika Once sudah pasti menjadi lead vocalist DEWA19,
Dhani berencana mendayagunakan duet Once-Ari sebagai vocalist di DEWA19.
Walau hal ini tak pernah terwujud lantaran Ari tahu diri bahwa dia harus segera
keluar dari ‘keruhnya satu sisi dunia’ sebagai prioritas utama.
Sebagai
sahabatnya, Dhani kemudian menggubah lagu untuk Ari. Lagu berjudul Rahasia Perempuan digubah Dhani untuk
Ari yang dirilis dalam album Keseimbangan
(02 Februari 2003 label Aquarius Musikindo). Belakangan Dhani melantunkan
kembali lagu ini bersama The Rock, serta Ari melantunkan kembali dengan
bertandem bersama Once.
Tak
kalah penting, adalah tentang bongkar-pasang punggawa DEWA19. Walau di DEWA19
Dhani tak bisa memutuskan sendiri, ada kalanya dia langsung memutuskan tanpa rembugan. Misalnya ketika memutuskan DEWA19
berhenti pada tahun 1998, hal tersebut dia putuskan di depan rekan-rekannya
saat Ari ditemani kakaknya minta undur diri.
Semua
pembelajaran yang dilakoni ini mengasah instuisinya dalam melihat bakat dan
memasarkan karya. Selain itu, pembelajaran ini juga memberinya ‘ketaktulusan’.
Pasalnya sesudah jerih payah memproduseri, menggubah, dan melakukan beragam hal
lainnya, Dhani tak mendapat imbuhan bayaran dalam bentuk advance royalty.
Dhani
hanya menerima bayaran saat bekerja saja. Walau namanya tak mati, tapi Dhani
tak mau dia rugi secara materi. Dari sinilah mulai tercetus gagasan untuk
ber-‘solo’ karier yang more than solo career as musician.
Selain
dari pembelajaran yang beragam, Dhani juga melihat fluktuasi selera musik yang
sedang beredar saat itu. Saat Korea Selatan mulai membombardir serta Amerika
Serikat lebih melirik penyanyi solo puan hingga berakhir saat electronic dance music berhasil
digelorakan.
Pada
masa fluktuasi selera, Dhani melihat selera musik masyarakat Indonesia juga mengalami
penurunan. Karya musik yang laku tak selalu berkelindan dengan kualitas lagu.
Bahkan ada musik yang kacangan justru merajai pasaran sedangkan musik
fenomenal ndelosor di pasaran.
Tahu
diri keadaan seperti ini, Dhani mulai tak lagi ngoyo menggarap DEWA19.
Menurutnya, sia-sia jika DEWA19 digarap sepenuhnya dalam keadaan fluktuasi
selera seperti ini. Dia pun mengecer karyanya kepada beberapa orang maupun
grup.
Pilihan
tersebut diambilnya agar tetap bisa mendapatkan penghasilan tanpa mengorbankan
kualitas yang telah melekat kuat pada DEWA19. Dhani bisa bertingkah polah
semaunya saat sendiri, namun ketika berkelindan dengan DEWA19, dia biasa
berpikir luas dan dalam.
![]() |
Pak D — Republik Cinta Management (RCM), Format Masa Depan Laskar Cinta |
Sesudah
merilis album Republik Cinta pada 01
Januari 2006, yang kemudian menjadi album studio terakhir DEWA19, seluruh
punggawa DEWA19 ngecer dengan proyek solonya.
Dhani
fokus pada pembentukan manajemen musisi dan membentuk grup band baru, Andra
mewujudkan hasrat lama untuk berkarier solo, dan Once segera merekam Dealova
yang dirilis solo.
Sementara
itu, Tyo sedang memulihkan cedera kakinya, serta Yuke pun melampiaskan
hasratnya dalam berunjuk rasa di luar DEWA19.
Selain
sibuk mengurusi kariernya, Dhani dan Yuke juga sedang sibuk mengurus masalah
keluarga saat itu. Sementara Dhani mengurusi proses pereceraian resmi dengan
Maia Estianty, Yuke mengurus proses perceraian resmi dengan Namara Surtikanti
(Kikan).
Sama-sama
melibatkan musikus papan atas, perceraian Yuke dan Kikan seakan tertutupi oleh
hebohnya perceraian Dhani dan Maia yang dimulai dari manuver
menggelinjang dari Maia.
Seperti
judul tembang Queen yang dirilis ketika DEWA19 sedang bergerilya mendapatkan
perusahaan rekaman, The Show Must Go On (14 Oktober 1991 album Innuendo),
Dhani tetap melanjutkan DEWA19, ‘solo’ kariernya, sembari mengurus jalan
panjang untuk tidak bercinta lagi dengan Maia.
Manajemen
musisi yang dibentuk Dhani kemudian diberi nama Republik Cinta Management
(RCM). Dhani menjejak Yang Hyun-suk, sebagai musisi yang menjelma menjadi
pengusaha di bidang musik. Yang Hyun-suk sendiri jauh-jauh hari membentuk
manajemen musisi yang diberi nama YG Entertainment yang antara lain ngrumati
2NE1.
YG
Entertainment yang berpusat di Seoul, Korea Selatan, dibentuk pada 24 Februari
1996, seiring undur diri juragannya dari depan panggung. Hanya saja
Dhani yang sangat narsis ini tak serta merta tak undur diri dari
panggung seperti dilakukan Yang Hyun-suk.
Kata
‘cinta’ sudah pasti Dhani masukkan sebagai nama manajemen musisinya ini. Dhani
adalah tipikal orang yang yakin bahwa nama adalah salah satu bentuk penyampaian
harapan. Nama yang diberikan menjadi harapan yang sangat kuat lantaran sejak
awal sudah melekat. Hal ini membikinnya selalu memberi nama yang bagus untuk
anak-anaknya, tak peduli trendy atau tak.
Walau
demikian, Dhani tak mau repot-repot melengkapi kata ‘cinta’ yang hendak dia
pakai sebagai nama manajemen musisinya. Republik Cinta, yang sebelumnya menjadi
nama album DEWA19, di-comot sebagai nama manajemen musisi miliknya.
![]() |
Pak D — Republik Cinta Management (RCM), Format Masa Depan Laskar Cinta |
Nama
ini sendiri digubah olehnya dan cocok dengan kenyataan bahwa di dalam manajemen
musisinya terdapat keragaman ala ‘republik’. Jadilah manajemen musisi milik
Dhani ini bernama Republik Cinta Management (RCM) yang diresmikan pada 13 Maret
2007.
Nama
ini juga ikut serta terinspirasi dari Kenduri Cinta, satu pagelaran rutin yang
diadakan atas prakarsa Muhammad Ainun Najib (Cak Nun). Bukan semata sama-sama
menggandrungi Queen, Dhani pun sangat menggandrungi Cak Nun. Ari biasa menjadi bolo Dhani saat nyambangi acaranya Cak Nun.
RCM
yang memusatkan kegiatannya di Jl. Pinang Emas III No. E1-E2 Pondok Indah,
Jakarta Selatan, 12310, menjadi bentuk usaha yang menyatukan tiga divisi utama:
manajemen artis, perekaman, dan agen artis. Ini adalah salah satu cara jitu
untuk tetap bisa ‘jualan’ tanpa membikin DEWA19 cemar.
Belakangan,
sekolah musik dan café pun menjadi lahan garapan RCM. Bagi Dhani,
wiraswasta di ranah entertainment bersifat fluktuatif, sedangkan di
ranah sekolah musik dan café bisa agak stabil.
Melalui
RCM, Dhani menghentak khalayak dengan beragam nama baru yang dia hadirkan. Ada
nama baru dengan muka lama seperti The Rock dan Mulan Jameela. Ada nama baru
yang benar-benar muka baru seperti Dewi Dewi.
Sempat
juga muka lama yang sudah mentas ke jajaran papan atas diajak bergabung,
seperti Dewi Perssik. Semuanya diikat kontrak sehingga Dhani bisa turut
mendapatkan fee ketika musisi yang ia rumati mentas.
Uniknya,
orang-orang penting dalam hidup Dhani tak bergabung dalam RCM. Andra Junaidi
Ramadhan, Maia Estianty, dan Ari Bernardus Lasso, tak sekalipun bergabung
secara resmi dengan RCM. Malah belakangan ketiganya membentuk manajemen
sendiri.
Ketika
Andra memulai karier solonya dalam Andra and the BackBone (ABB), Andra tak
terikat kontrak dengan RCM. ABB hanya menggunakan fasilitas studio yang
dikelola RCM, sembari mengumpulkan modal membangun studio sendiri dan
mempermudah pengaturan jadwal Andra dengan DEWA19.
RCM
berorientasi pada industri pasar. Wajar jika kemudian artis-artis yang
tergabung dalam RCM hanya mengeluarkan beberapa lagu baru dengan mendaur ulang
lagu lama untuk dirilis dalam albumnya.
Keberhasilan
RCM tak ditelisik dari kualitas musik, namun lakunya musik sebagai ‘barang
dagangan di pasaran’. Bagi Dhani, mubazir jika sebuah album digarap ngoyo
seperti dulu. Hal ini ia tampilkan dengan kentara pada beberapa albumnya
sesudah RCM dibentuk.
Pak D — Republik Cinta Management (RCM), Format Masa Depan Laskar Cinta |
DEWA19
misalnya, sesudah RCM dibentuk hanya menghasilkan dua lagu tunggal pada tahun
2007, Dewi dan Mati Aku Mati, yang dirilis dalam album kompilasi DEWA19
era Once berjudul Kerajaan Cinta pada tahun tersebut.
Tahun
2008, DEWA19 hanya menghasilkan sebuah lagu tunggal berjudul Puan Paling
Cantik di Negeriku Indonesia yang dirilis dalam album kompilasi pertama
RCM, The Best of Republik Cinta Artist Vol. I.
Berikutnya,
tahun 2009, DEWA19 merilis sebuah lagu tunggal bercita rasa fenomenal, Bukan
Cinta Manusia Biasa. Lagu yang dirilis dalam album kompilasi kedua RCM
berjudul The Best of Republik Cinta Artist Vol. II kemudian tercatat
sebagai lagu yang mereka hasilkan sebelum diumumkan berhenti.
Dhani
tidak ngoyo menggarap DEWA19 seperti biasa dilakukan sejak awal hingga
2006 lantaran kalau dia terus ngoyo menggarap DEWA19, artinya melawan
arus. Kalau dia harus mengikuti arus, artinya DEWA19 harus dicemari dengan
karya kelas kacangan.
Untuk
itulah dengan berat hati Dhani memutuskan menggarap RCM untuk menyesuaikan diri
dengan keadaan industri tanpa mencemari grup band kesayangannya.
Terbentuknya
RCM juga memberi dampak pada musisi yang tergabung. Dengan demikian, mereka tak
perlu repot-repot mencari manajer dan materi untuk digarap menjadi album. Walau
mereka juga harus rela terikat kesepakatan yang ditandatangi dalam kontraknya.
Musisi
yang tergabung dengan RCM merilis lagu daur ulang dari Dhani ketika musikus tersebut
tak sanggup menggarap sendiri materi dalam albumnya.
Misalnya
Dewi Dewi yang merilis Recycle + dengan hanya menghadirkan dua lagu
baru, Dokter Cinta dan Begitu Salah Begitu Benar. Selebihnya,
lagu daur ulang yang kebanyakan dari DEWA19.
Sementara
itu, jika musisi bisa menggarap materinya sendiri, Dhani membiarkan mereka
melampiaskan ekspresi, seperti dilakukan The Virgin.
Tetapi,
Dhani yang senang dengan kata ‘anomali’, memberi anomali pada satu bagian RCM.
Untuk Mulan Jameela yang tak sanggup menggubah lagu sendiri tak mengalami nasib
seperti Dewi Dewi. Tetap saja Dhani tampil sepenuh hati untuk Mulan. Paham ‘kan?
![]() |
Pak D — Republik Cinta Management (RCM), Format Masa Depan Laskar Cinta |