— suara alam perasaanku tentang perasaanku kepadamu
내 사랑은 너로 시작해 너로 끝나 이 자리에 waiting for you. 💕💞💓💗💖
Manusia
adalah makhluk berperasaan, sehingga rasa bagi manusia menjadi landasan yang
kuat. Ketika ada seseorang yang memiliki satu set badan lengkap tanpa dapat merasakan rasanya sendiri, apalagi
rasa manusia lainnya, dia seakan robot. Walaupun memiliki kepintaran melebihi
kepintaran para perancangnya, belum bisa memiliki rasa.
Segala benda
maupun peristiwa yang memberikan manfaat pada rasa manusia pasti berguna bagi
keberlangsungan keseharian ummat
manusia. Rasa kasih sayang misalnya, sanggup membawa kita pada rasa sama hingga
segala yang dilakukan memberikan kegembiraan. Sama-sama merasakan adanya
kesamaan, kesetaraan, maupun keserupaan rasa antara dia sendiri dengan seluruh
ciptaan Pelantan.
Rasa kasih
sayang menahan kita untuk tak melakukan segala hal yang merisak rasa liyan.
Rasa inilah yang dengan lemah lembut menghantam hingga sukma terdalam yang,
ketika sudah tersentuh, bisa membikin segala rasa yang tertuang menjadi
terkenang. Saling mengapresiasi kesamaan sekaligus menghormati ketidaksamaan
berpadu dengan semangat untuk saling memuliakan dan melantan muruah liyan.
Rasa sama membuat
manusia terikat dengan liyan dan lingkungan sehingga segala yang
dilakoni tak merisak nurani. Kosok bali dari rasa beda yang merasa berbeda,
baik rasa lebih tinggi maupun lebih rendah, dari liyan. Rasa beda rentan
memantik gairah pertikaian maupun ketidakpedulian yang membuahkan perilaku
meresahkan.
Tak jarang
dalam beberapa pilihan manusia merasa memiliki satu kesamaan pilihan antara
dirinya dengan manusia lainnya. Dalam keseharian yang penuh dengan pilihan,
satu kesamaan merupakan satu titik temu jitu untuk menciptakan keharmonisan.
Tak dimungkiri, dalam beberapa hal lainnya memang ada ragam macam
ketidaksamaan. Jika ada satu titik yang mengharmoniskan untuk apa
mempermasalahkan titik-titik lain yang menceraikan?
Sebagai
makhluk berperasaan, berungkap rasa merupakan pementasan yang wajar dilakukan dalam
keseharian. Entah ungkap rasa melalui gambar, rupa, nada, gerakan, tulisan,
dsb. dst. termasuk bergeming. Ungkap rasa yang disertai rasa sama membuat
manusia saling mengapresiasi dan menghormati setiap pilihan keseharian yang
dijalani.
Segala
ungkap rasa yang yang bisa menggembirakan rasa ataupun menjadi sarana melepas
rasa lara menimbulkan kekaguman pada pengungkap rasa. Kekaguman membikin
manusia yang dikagumi mewujud sebagai panutan. Semua orang tentu memiliki
panutan. Mulai orangtuanya, keluarga, tetangga, sahabat, guru, teman, hingga
sosok lainnya termasuk sosok yang dikenal sebagai public figure.
Panutan,
baik seorangan atau sekerumunan, memberi semangat terhadap langkah yang
dijalani dalam melakoni keseharian. Panutan memiliki peran psikis, yang dapat
memengaruhi pandangan (cara, sudut, dan jarak) terhadap sesuatu bahkan bisa
memengaruhi seseorang sepenuhnya.
Seorang
panutan biasanya menjelma sebagai sosok agung bagi pengagumnya. Sosok yang
memiliki daya dorong luar biasa hingga sanggup membawa batin pengagumnya larut
terhadap beberapa perkara. Saking hanyut batin itu sampai pementasan perilaku
keseharian tak bisa dirunut dengan nalar biasa.
Setiap
manusia layak menjadi panutan. Entah manusia tersebut dipandang sebagai sosok
besar karena banyak orang juga mengaguminya atau dipandang sebagai sosok kecil
karena sedikit orang yang mengenalnya. Sepanjang orang menampilkan kesungguhan
dalam menjalani keseharian, pasti ada orang yang menjadikannya sebagai panutan,
meski diam-diam.
Salah satu
sosok yang menjadi panutan tersebut adalah Park Bom [박봄]. Sosok yang menggelinjang sebagai penghibur ini
dikenal lebih luas setelah melakukan debut bersama 2NE1, 27 Maret 2009 silam. Keberhasilan
2NE1 menghentak khalayak sejak pertama menyapa menjadi jalan tingkat keterkenalan
nama Bom meningkat pesat.
Sebelum
melakoni debut kariernya bersama 2NE1, Bom tinggal di Amerika Serikat dalam
rentang waktu yang panjang. Dia berada di Amerika Serikat untuk melanjutkan
sekolahnya di Gould Academy, Bethel, Maine, USA. Saat menjadi pelajar di sini,
dia sempat bermimpi menjadi seorang pemain sepak bola.
Bom juga
mulai tenggelam dalam menikmati langgam dengan banyak mengisi waktunya ditemani
lantunan suara kuat Mariah Carey. Hasrat kuat masih menggeliat saat menjalani
masa belajar formalnya di program studi Psychology di Lesley University,
Cambridge, Massachusetts, USA.
Hasrat
menggeliat tersebut mendadak sirna sesaat setelah tragedi menimpa salah seorang
sahabat intimnya. Kesempatan menyaksikan laga sepak bola yang melibatkan
sahabat intim tersebut yang disambut bahagia justru berakhir duka.
Dalam laga tersebut,
sahabat intim Bom menemui ajalnya. Hal ini membuat Bom sangat terkejut dan
mengalami kesedihan mendalam. Hal ini pula yang membuatnya ‘banting impian’
untuk menjadi pelanggam.
Suasana duka
yang terus menyelimuti keseharian Bom membuatnya berada dalam masa-masa
diselimuti kabut jiwa. Bom bahkan harus menjalani psikoterapi dan pengobatan psikologis
pada saat yang sama.
Agak ironis
memang, lantaran dia justru kuliah pada program studi psikologi. Lebih ironis
lagi, pengobatan psikologis tersebut belakangan menjadi semacam bumerang di
kemudian hari serupa seperti dialami Maria Yuryevna Sharapova [Мари́я Ю́рьевна
Шара́пова], sesama manusia Aries.
Segala
peristiwa dan suasana memiliki beragam rasa, paling tidak memiliki dua rasa
yang sangat jauh berbeda. Bersamaan dengan suasana duka yang dirasa, Bom
merasakan gairah tak biasa muncul dalam benaknya.
Di balik
peristiwa yang mendadak membuat Bom tak lagi terampil bermain sepak bola,
keterampilan melanggam pun justru semakin mudah dielaborasinya. Hasrat kuat
untuk menjadi pelanggam pun mulai merasuk jiwa.
Serupa
dengan hal tersebut, hasrat kuat menjadi pelanggam pun tak mutlak segera
memberikan kebahagiaan baginya. Hasrat kuat ini sempat dia sampaikan pada
orangtua yang sayangnya tak mengijinkannya untuk berkarier di ranah musik.
Padahal saudara kandung Bom, Park Go-eun [박고운], pun sudah menekuni ranah musik sejak masih berusia
sembilan tahun.
Berbekal
gairah tak biasa dan rasa trauma yang masih ada, Bom diam-diam pindah kuliah ke
Berklee College of Music, Boston, Massachusetts, USA, untuk mengelaborasi
hasratnya seputar musik.
Bom
sebenarnya diam-diam pindah ke perguruan tinggi ini tanpa sepengetahuan
orangtua, walakin sang bibi memberikan dorongan penuh pada pecandu jagung ini. Selepas
menjalani belajarnya di Berklee College of Music, Bom memilih kembali ke tanah
kelahirannya, Korea Selatan, untuk menekuni karier sebagai musikus dari sana.
Bom memilih
YG Entertainment sebagai agensi yang kelak menaunginya. Hanya saja, bakat hebat
berpadu hasrat kuat belum cukup bagi Bom untuk diterima agensi yang dipimpin
oleh Yang Hyun-suk [양현석] ini. Penolakan harus rela didapat olehnya saat mengikuti
audisi tahun 2003 & 2004.
Penolakan
tak menghentikan langkahnya dengan kembali mengikuti audisi untuk kali ketiga.
Gairah tak biasa diberikan oleh Bom sejak berhasil mengukuhkan dirinya menjadi
peringkat pertama dari ribuan peserta. Alhasil, dia pun berhasil membuka
secercah harapan untuk mewujudkan impian berkarier di industri hiburan sejak
2005.
Bom diberi
anugerah suara indah. Anugerah ini terus diasah dengan kegemarannya dalam
berlanggam. Anugerah yang terus diasah menemukan jalan setelah dia bergabung
dengan YG Entertainment yang memberikan kesempatan padanya untuk unjuk
kebolehan dalam berlanggam. Bahkan belakangan Bom merasakan sentuhan YG
Entertainment yang turut membantu dan memberikan dukungan padanya pada
masa-masa kelam.
Mulanya Bom
hendak diperkenalkan sebagai brand
solo. Namun hal ini urung dilakukan setelah agensi memutuskan Bom masuk sebagai
punggawa 2NE1. Dalam kelompok ini, Bom didapuk sebagai lead vocalist, yang kini berpadu dengan Lee Chae-rin [이채린] (CL) Park Sandara [박산다라] (Dara), dan Gong Min-ji (민지) [Minzy].
Meski
begitu, Bom mendapat kesempatan untuk tampil seorangan sesudah berpeluh
menyelesaikan serentetan pekerjaan mempromosikan brand 2NE1. Kesempatan ini diwujudkan dengan merilis You and I dan Don’t Cry. Melalui dua langgam ini, Bom sanggup keluar dari bayang-bayang
tanpa membayangi brand 2NE1.
Bom sempat
tampil bertandem dengan pelanggam lainnya beberapa bulan sebelum 2NE1 kembali
merilis album penuh Crush. Dia urun
suara dengan Lee Ha-yi [이하이] (Lee Hi) dalam melantunkan All I Want for Christmas is You milik Mariah Carey.
Bom memang
sangat menggandrungi Carey. Berkesempatan melantunkan secara resmi karya panutan
adalah satu peristiwa yang layak dikenang. Terlebih Bom dan Hi tak melantunkan
persis seperti versi Carey.
Aransir
ulang yang dilakukan membikin keduanya bisa saling melengkapi tanpa saling
membayangi. Langgam yang mulanya bernuansa ceria dalam kebersamaan berubah
dengan memiliki suasana rindu dalam kesendirian.
Ketika
dilantunkan Carey, terdapat rasa bahwa perayaan yang identik dengan peristiwa
keagamaan bisa dilakukan dengan penuh kegembiraan. Sementara ketika dilantunkan
duet puan Aries dan Libra, terdapat semangat dalam menjadikan momentum sakral
tetaplah sakral.
Pesona Bom
membuatnya mendapatkan ketenaran istimewa. Walau demikian, hal ini tak lantas
membuatnya melupakan kebersamaan keluarga dan sahabatnya. Dia tetap melantan
ikatan dengan liyan serta memiliki
kebiasaan mengabadikan segala peristiwa bermakna baginya.
Bom rajin
menyambangi orang-orang yang memiliki ikatan batin dengannya. Bahkan saat orang
tersebut sudah berpindah alam, dia rajin menyambangi ke makam. Pesona yang
membuatnya digemari, dicintai, bahkan digilai tetap disertai sikap rendah hati.
Pujian dan
sanjungan tak membuatnya melayang sepertihalnya hinaan dan cacian tak
membuatnya mati. Bom hanya berusaha mementaskan kesehariannya selaras dengan
nurani. Pementasan yang ada kalanya dipuji serta ada saatnya dicaci ini
hanyalah sebagai usahanya agar dirinya tak dianggap beda dengan bersikap
manusiawi.
Bom memahami,
sebagai seorang penghibur yang memiliki penggemar, segala hal terkait dirinya
menjadi sorotan. Walakin dia acuh saja tak berusaha menjaga jarak dengan
lingkungan. Bom juga mengerti, dia hanyalah sosok berperasaan dengan penampilan menawan yang membaur
dalam lingkungan seperti manusia lainnya.
Tak ada yang
istimewa dari seorang Park Bom. Meski begitu, Bom tak salah mendapat semat
sebagai seorang panutan. Bukankah salah satu perkara yang membuat persembahan dari surga Muhammad shallallahu’alaihiwasallam menjadi
panutan terkeren adalah karena dirinya mementaskan keseharian sepertihalnya
manusia biasa?
Perjalanan
Bom merupakan satu sisi tersendiri yang layak dikagumi. Perjalanan yang tak melulu
disertai sikap sok beda dengan melawan arus. Kadang dia woles saja mengikuti arus. Dia hanya mengikuti nurani, yang ada
kalanya tampak mengikuti arus, bisa juga melawan arus, atau membuka arus baru.
Puan kelahiran
24 Maret 1984 ini hanya mengikuti nurani tanpa ada pencapaian yang dicari. Dia
mentas tanpa mencari pencapaian namun tak lelah berjuang. Di-reken sukses atau tidak dalam pencapaian
bukan urusan. Kesukesannya adalah tak lelah mengayuh secara terus-menerus.
Mengayuh...
mengayuh... mengayuh perjalanan... saling mengapresiasi kesamaan dan
menghormati ketidaksamaan... “You say God
give me a choice...” seperti lantun Queen dalam Bicycle Race.
Bom tak
lelah terus mengayuh perjalanan untuk menciptakan sejarah baru. Penciptaan
sejarah yang ditata sedemikian ciamik serta diperindah sedemikian apik. Sebagai
pencipta sejarah baru [الخالق], Bom memiliki keagungan laku [المتكبر].
Keagungan bukan untuk menyombongkan diri pada liyan melainkan keagungan untuk mengatasi masalah yang pasti selalu
muncul.
Keagungan
laku yang membuat dirinya tumbuh sebagai sosok agung tanpa pernah mendung. Setiap masalah yang muncul berhasil diatasi.
Semua masalah ada solusinya meski semua solusi itu ada masalahnya juga.
Keberhasilan mengatasi ragam macam permasalahan yang membuat nama Bom dengan
gagah [الجبار] berada dalam jiwa pengagumnya.
Pilar-pilar
ketertaan berhasil dibangun dengan malar oleh keperkasaan [العزيز] puan ini.
Sebagai penata, Bom juga sekaligus terlibat sebagai pengatur [المهيمن].
Pengaturan tatanan yang membuat dirinya mempunyai antisipasi dalam setiap
ketidakstabilan yang dialami hingga tetap woles
saat badai dihadapi.
Bom memiliki kelihaian memahami segala kondisi yang sudah diketahui maupun yang
belum diketahui [عالم الغيب والشهادة]. Pemahaman yang menumbuhkan jiwanya
sebagai pengasih [الرحمن] dan penyayang [الرحيم]. Kasih-sayang yang
ditumpahruahkannya tanpa pilih kasih hingga terjalin ikatan dengan lingkungan.
Ikatan yang
membuat Bom mendapat semat sebagai queen
[الملك] tanpa pernah meminta dengan penuturan kata-kata. Bom menjelma sebagai
sosok yang menjalankan sesuatu seperti seharusnya tanpa dilandasi kecenderungan
maupun kepentingan yang melawan nurani liyan
[القدوس].
Penjelmaan
yang membuatnya mudah menjadi penebar keselamatan [السلام] hingga sanggup
menjadi pembangun kepercayaan [المؤمن]. Kepercayaan yang membuat bangunan angan
Bom menjadi teratur hingga bisa pulas tidur. “Makan enak dan tidur nyenyak”,
alihbahasa dari “mangan enak turu
kepenak”. Satu prinsip yang diajarkan oleh para leluhur bangsa Jawa.
Park Bom
menjalani keseharian seperti Ali bin Abi Thalib [علي بن أﺑﻲ طالب] dan A'ishah
bint Abi Bakr [عائِشة بنت أبي بكر]. Mereka sama-sama menjadi sosok yang sangat
dicintai oleh sekerumunan dan begitu dibenci oleh sekerumunan lain.
Sebagai
sosok yang dipuja sedemikian rupa oleh sebagian orang [عين الرضا عن كل عيب
كليلة] serta dinista sedemikian rupa oleh selainnya [عين السخط تبدي المساويا],
Bom sanggup membikin manusia saling menyapa satu sama lain lantaran sama-sama
merasa sama sebagai manusia.
Rekam jejak
yang patut diapresiasi. Saling menyapa adalah satu cara jitu untuk merawat
titik temu antar sesama. Seperti diungkapkan nama besar sebelum Bom, Master Mister Immortal Commander
Muhammad [محمد] shallallahu'alaihiwasallam
sang kirana pemula semesta, bahwa menyapa adalah senjata manusia beriman
[الدعاء سلاح المؤمن]. Satu pernyataan yang diabadikan oleh Madonna Louise Veronica Ciccone melalui Like a Prayer.
Saling
menyapa membuat manusia bisa mulai terlibat obrolan. Entah obrolan yang
dianggap serius maupun yang dipandang picisan. Obrolan apapun bisa ikut serta
memperkaya ketika pandangan selaras serta memberi warna lain tersendiri saat
pandangan berbeda maupun saling berlawanan. Terlibat obrolan merupakan salah
satu cara untuk tak mem-‘benda’-kan akal.
Sang
Pencipta menganugerahkan akal pada manusia bukan hanya sebagai property
belaka melainkan untuk di-‘pekerja’-kan terus menerus. Wajar jika akal tak
sekalipun muncul sebagai kata benda [اسم] di dalam al-Quran namun berulang kali
muncul dalam bentuk kata kerja [فعل].
Wajar juga
jika perintah belajar dan membangun lingkungan dituturkan dalam bentuk kata
kerja present dan future [الفعل المضارع], bukan kata kerja past
[الفعل الماضي].
وَمَا كَانَ
ٱلْمُؤْمِنُونَ لِيَنفِرُوا۟ كَآفَّةً فَلَوْلَا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرْقَةٍ
مِّنْهُمْ طَآئِفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوا۟
فِى ٱلدِّينِ وَلِيُنذِرُوا۟ قَوْمَهُمْ
إِذَا رَجَعُوٓا۟ إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ ۞ [القرآن الكريم سورة
التوبة : ١٢٢]
Agar tak mangkrak di situ melulu. Supaya bisa terus bertumbuhkembang sebagai al-insan [الإنسان], al-basyar [البشر], dan an-naas
[الناس] sekaligus. Basyar, insan, dan naas merupakan tiga kata serupa dengan perbedaan kaitan ketika dituturkan
dalam al-Quran.
Basyar dan insan merujuk pada manusia secara
personal. Bedanya kalau basyar
melihat sisi kasat mata sedangkan insan
melihat sisi tak kasat mata. Sementara naas
merujuk pada manusia secara komunal.
Bom terus
menerus mementaskan kesungguhan untuk bisa menjadi manusia seutuhnya. Dia
mengelaborasi perasaannya agar kehadirannya memberi rasa gembira (insan). Dia juga peduli merawat
kepantasan penampilan badan (basyar).
Semua ini dilakukannya dengan kesadaran bahwa sebagai personal dirinya adalah
bagian dari komunal (naas).
Kesungguhan
untuk bisa menjadi manusia seutuhnya juga dilakukan dengan menumbuhkembangkan
kepribadian femininine dan masculinine.
Kepribadian masculinine yang
dipentaskannya dengan perilaku fearless
selaras dengan perilaku kenes pementasan kepribadian femininine yang
dimiliki.
Dua sisi
berlawanan yang ada dalam setiap manusia ini sanggup dipadukan sekaligus dengan
bagus oleh Bom. Kesanggupan memadukan dua sisi berlawanan membentuk dirinya
menjadi sosok queen, bukan hanya mistress atau goddes saja.
Kesungguhan
melakoni keseharian dengan mementaskan laku seperti itu membuat Bom tak salah
mendapat semat sebagai manusia paripurna. Manusia yang petuahnya pantas di-gugu (memotivasi) dan rekam jejaknya
layak di-tiru (menginspirasi).
Ketika Bom
mapan berdiri di hadapan popularitas, dirinya tetap berusaha untuk bisa menjadi
panutan yang laras. Seorang panutan yang tak hendak menjadikan popularitas
sebagai Tuhan. Seorang Panutan yang terus menjadi guru bagi pengagumnya di seluruh penjuru.
Pengagum Bom
merupakan murid-nya, ialah manusia
yang berkehendak terhadap segala yang dipentaskannya. Berkehendak untuk
menirunya maupun mengacuhkan dirinya yang tak pernah lelah mengayuh perjalanan.
Perjalanan Bom
sanggup menginspirasi dan memotivasi untuk selalu berserah pada Allah
[الإسلام]. Salah satu wujud keberserahan adalah selalu rela dengan takdir
terburuk dari Allah.
Kerelaan
pada takdir terburuk dari Allah merupakan upaya menghindari amarah dan tak
kabur dari rasa syukur. Pasalnya amarah
cenderung menggiring mata untuk memandang segala yang nista.
Segala
peristiwa yang dialami harus rela diterima. Segala peristiwa yang dialami
merupakan wujud kekuasaan Ilah [إله] dan kasihsayang Rabbi
[رب]. Ilah dan Rabbi adalah dua kata serupa yang berbeda penekanannya.
Ketika
berkaitan dengan Ilah, penekanannya
terletak pada sisi masculinine. Sementara ketika berkaitan dengan Rabbi, letak penekanan pada sisi femininine.
Wajar jika Rabbi tampak seperti seorang yang sedang menimang bayi
sedangkan Ilah seperti seorang yang berdiri tegak ketika dituliskan
dalam bahasa al-Quran.
Dengan terus
berserah pada Allah, manusia mampu mengendalikan diri bebas dari segala ungkap
rasa yang dialamatkan padanya. Tak melayang dengan pujian sebagai bentuk ungkap
rasa cinta serta tak tumbang oleh cacian yang merupakan bentuk ungkap rasa
benci. Sehingga mampu menjalani keseharian biasa saja menuju Allah (Jawa: ngalah).
Manusia
diciptakan dari Allah dan menuju (Jawa: ngo)
ke Allah (Jawa: Alah). Bukan kembali
karena kembali tak dimungkinkan secara waktu. Dalam waktu, pergerakan tak bisa
dilakukan mundur namun terus maju. Karena posisi awal dan akhirnya sama, maka
tidak terjadi perpindahan. Tidak terjadi perpindahan bukan berarti tidak
menempuh perjalanan.
Pandangan
fisika menuturkan bahwa jarak tempuh sejauh apapun ketika posisi akhir sama
dengan posisi awalnya, dapat disebut tidak terjadi perpindahan. Seluruh ciptaan
Ilahi-Rabbi tak bisa lepas atas pola
mengikuti serta berada dalam batas kelangsungan ‘dari’ ke ‘menuju’ dan
berpuncak membentuk lingkaran [إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ].
Entah
lingkaran itu tersusun atas lurusan-lurusan atau lurusan-lurusan yang membentuk
lingkaran, tak jelas. Sama tak jelasnya dengan segala peristiwa yang dialami.
Tak jelas peristiwa itu memberi rasa suka atau duka karena ukuran suka dan duka
tergantung suasana yang sedang dirasa. Yang jelas, segala peristiwa harus rela
diterima.
Dengan rela
menerima segala penataan pagelaran Pelantan [رَاضِيَةً], sembah rasa cinta pada
Ilahi-Rabbi bisa terus menggelora. Gelora sembah rasa yang membuat
manusia tak lelah menyapa Allah agar dianugerahi setitik Cinta dari-Nya [مَرْضِيَّةً].
Setitik
Cinta yang bisa menjadikan makhluk berperasaan berjumpa Pencipta dengan sapaan
mesra:
يَا
أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً فَادْخُلِي فِي
عِبَادِي وَادْخُلِي جَنَّتِي ۞ [القرآن الكريم سورة الفجر : ٢٧ - ٣١]
Sapaan mesra
yang membuat surga dan neraka tak lagi menjadi perkara penting. Sebab yang
paling penting adalah berada dalam keadaan sepenuhnya terserap ‘hilang’ menjadi
bagian Kirana, ‘satu perkara’ yang tak memiliki massa dan usia.
Kirana
menjadi ‘satu perkara’ yang memperlihatkan batas keberlakuan ilmu fisika. Pandangan
fisika menuturkan bahwa segala yang ada di semesta ini lambat laun akan hancur,
sedangkan Kirana selalu ada.
Satu-satunya
cara semesta agar tidak hancur hanyalah manunggal
dengan Kirana, yang dituturkan bahwa:
اللَّهُ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ مَثَلُ نُورِهِ كَمِشْكَاةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ ۖ الْمِصْبَاحُ فِي زُجَاجَةٍ
ۖ الزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُوقَدُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَةٍ
زَيْتُونَةٍ لَا شَرْقِيَّةٍ وَلَا غَرْبِيَّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِيءُ وَلَوْ
لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ ۚ نُورٌ عَلَىٰ نُورٍ ۗ يَهْدِي اللَّهُ لِنُورِهِ مَنْ
يَشَاءُ ۚ وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ
عَلِيمٌ ۞ [القرآن الكريم سورة النّور : ٣٥]
Park Bom tetaplah Park Bom, yang
terus melangkah tanpa bisa dituturkan melalui kata dan aksara sepenuhnya.
Karena wanita memang sulit dimengerti.
Jakarta Timur
26 November 2016
Sabtu yang sama persis saat Park Bom
lahir
J.Sb.kl.250250.38.261116.23:03
![Park Bom [박봄] — Kamu dalam aku [Adib RS] Park Bom [박봄] — Kamu dalam aku [Adib RS]](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU5PNzmhV7RtODtSPWXihhJUY97DUZc-U-mNLTbiyoFtCGR8t82xv6Kj5b3Mtzn6ymRtu-Ymztpn58m-dFeDujcnZm9H1qxehtvxWvrcLRKn2HMkOh68QGIy3c78JceEaOrsat764fm-8/s640/Park+Bom+%255B%25EB%25B0%2595%25EB%25B4%2584%255D+%25E2%2580%2594+Kamu+dalam+aku+%255BAdib+RS%255D+%252803%2529.png)
![Park Bom [박봄] — Kamu dalam aku [Adib RS] Park Bom [박봄] — Kamu dalam aku [Adib RS]](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsFczXCmiesGnKFkmWlP_HYSq5uzNWmf9UUVS7FhGi2jof2jcrPKFgoAJYl7TJaBuZbVAD-n141fmuF7seGojAiyhHQ4FVEtYJclDe_nQUrK1JpJx5vXr1nexq7JiEpv6A0erQX-4-Gwk/s640/Park+Bom+%255B%25EB%25B0%2595%25EB%25B4%2584%255D+%25E2%2580%2594+Kamu+dalam+aku+%255BAdib+RS%255D+%252802%2529.png)
![Park Bom [박봄] — Kamu dalam aku [Adib RS] Park Bom [박봄] — Kamu dalam aku [Adib RS]](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUPUjpmFFSrqHcpJaM0xkm7BPRf7ycIgkVRwGaQXoUc3zAUixky29ouDfVbbJkTaA0jDD65xJG_ojljSougoo9ypRhGvw_oP6fn_TmUUzCtQWvxj8tHU7ClDbQQrF5K5cdZ2Fx18Mgr4U/s640/Park+Bom+%255B%25EB%25B0%2595%25EB%25B4%2584%255D+%25E2%2580%2594+Kamu+dalam+aku+%255BAdib+RS%255D+%252804%2529.png)
![Park Bom [박봄] — Kamu dalam aku [Adib RS] Park Bom [박봄] — Kamu dalam aku [Adib RS]](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAsA0Rqx1xtIehGekRzQ6S9E7KKoSYe1eOmJSZh1J-VEZSnxuZmrJkMVaDPOmfiUcfiHJCqRTW5XB3tsywpKvxbnZfE431OZHwCSSik5RZFacqr_Y_5wglGT1HvPNl4iqvPbDPKEDzkXo/s640/Park+Bom+%255B%25EB%25B0%2595%25EB%25B4%2584%255D+%25E2%2580%2594+Kamu+dalam+aku+%255BAdib+RS%255D+%252805%2529.png)
![Park Bom [박봄] — Kamu dalam aku [Adib RS] Park Bom [박봄] — Kamu dalam aku [Adib RS]](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj05wGT07M0FcMfpzZ7nY9gaW732DL5vL4eW_9WXK7hRGYWtOw0qxF-b6EAxR_oN6ZaU6zrZrC8up-_7zTE87_Qk3Cb8bVo3CxiLwJ7hwcMv4wAS4zm23akmFocSfyzHE_Rd1E8ZVfs6Co/s640/Park+Bom+%255B%25EB%25B0%2595%25EB%25B4%2584%255D+%25E2%2580%2594+Kamu+dalam+aku+%255BAdib+RS%255D+%252801%2529.png)