— riang menggelinjang dalam karam riak kuldesak
Kadang
saya bergumam, “Kalau pengaruh Queen sangat dominan dalam proto-type bermusik Dewa (atau Dewa 19), kenapa kok nama grupnya
tidak diberi nama Ratu saja?”
Bukan
hanya karena Ahmad Dhani Prasetyo sebagai leader
begitu kesengsem sama Queen, juga
lantaran Ari Bernardus Lasso, lead
vocalist kedua mereka, pertama kali jatuh cinta dengan musik juga melalui
langgam gubahan Queen, Bohemian Rhapsody.
Toh
pada saat itu kosakata ‘dewa’ dijadikan nama grup band bentukan Dhani, Erwin
Prasetya, Setyawan Juniarso Abipraja, serta Andra Junaidi Ramadhan ini atas
dasar akronim nama sapaan resmi mereka: Dhani—Erwin—Wawan—Andra.
Ketika
berubah haluan sejenak dengan memainkan musik jazz, dari yang semula rock,
nama Dewa pun sempat ditanggalkan. Nama Dewa baru kembali ketika mereka
berempat kembali ke khittah-nya:
memainkan musik rock, Wawan kembali
menjadi drummer sesudah pergi sejenak,
dan Ari ikut serta bergabung sebagai lead
vocalist menggeser posisi Dhani.
Mungkin
para laki yang sedang getol-getolnya menemukan jati diri itu tak mau terlihat kenes
saja dengan menggunakan nama Ratu. Walau dua orang yang perannya tak bisa
dipandang sebelah mata banyak dipengaruhi oleh Queen (Indonesia: Ratu).
Ratu,
sebagai nama grup, belakangan dipakai Dhani sebagai nama grup duo yang melibatkan
Maia Estianty. Alasan utama memang karena Dhani begitu kesengsem dengan Queen sehingga tabarrukan
dengan menggunkan alihbahasa nama grup asal London tersebut.
Ratu
yang muncul sebelum era Republik Cinta Management (RCM) berhasil menghentak khalayak
saat grup laki begitu mendominasi. Mereka, walau bukan yang pertama, membuka
mata bahwa grup perempuan bisa bicara banyak.
Sayang
cukup sewindu saja sesudah dibentuk Ratu sanggup menggelinjang dengan riang.
Sesudahnya, menjadi pemantik riak yang merisak kehidupan tak berkesudahan.
Di
tengah gonjang-ganjing masa depan Ratu saat itu, Dhani bersama kawan-kawan di
Dewa merintis Dewa female version.
Sebuah grup yang dibentuk bukan untuk menandingi maupun menggantikan Ratu, walakin
menjadi corong suara langgam-langgam Dewa dalam balutan suara perempuan. Andai
Ratu tak berhenti berkibar saat itu, barangkali Dewa female version ini bisa berjalan beriringan apik bersama Ratu.
![]() |
Semar, yang belum jelas jenis kelaminnya. |
Walau
dibentuk untuk menjadi Dewa female
version, grup baru ini tak sepenuhnya memakai proto-type susunan tim dari Dewa.
Tak
diformat menjadi grup band yang semua punggawanya perempuan. Tak seperti grup
band SHE (Sound and Harmony Eclectic) yang dibentuk oleh tujuh orang Mojang Priangan di Bandung pada 22
Februari 2000.
Juga
bukan duo perpaduan vocalist dan instrumentalist. Bukan seperti Ratu yang
dibentuk bersama oleh Dhani dan Maia sesudah Pinkan minta diorbitkan sebagai
penyanyi pada 1999.
Hasrat
menggeliat memunculkan Dewa female
version diwujudkan dengan menggelar ajang bertajuk Obsesi Dewa19 Mencari Dewi Dewi. Ajang ini dilakoni dengan
menggandeng SCTV sebagai media partner-nya
dan digelar di Jakarta dan Bandung, dengan iringan langgam terbaru Dewa saat
itu, Dewi. Tak mau ribet dan untuk
membikin kentara arah grup ini, nama Dewi Dewi lah yang dipilih sebagai nama
grup Dewa female version.
Proto-type Dewi Dewi
diambil dari AB Three (Antero Bagus Three) yang dibentuk pada 13 Agustus 1993.
Bedanya
adalah Dewi Dewi hanya menggelinjangkan kekuatan suara setiap punggawa, tak
seperti AB Three yang memadukan kekuatan suara dengan kelincahan tarian ketika
mentas di atas panggung.
Bedanya
lagi, paduan suara Dewi Dewi pun tak sekedar melantunkan keharmonisan ciri khas
suara setiap punggawa dalam satu genre
musik saja, ialah pop jika di AB
Three, walakin memadukan lantunan tiga genre
sekaligus: rock (pondasi dasar Dewa),
jazz (dinding Dewa), serta pop (atap Dewa).
Gagasan
dasar yang sudah jadi inilah yang kemudian dicari pengisinya melalui ajang
bertajuk Obsesi Dewa19 Mencari Dewi Dewi
itu. Ajang yang memperkenankan punggawa Dewa untuk unjuk kebolehan dalam
mendayagunakan instuisi bermusik mereka. Hanya orang yang sudah expert yang bisa segera ‘mencium’ bakat
hebat. Punggawa Dewa kala itu berupaya membuktikan killer instinct mereka ini.
Ajang
Obsesi Dewa19 Mencari Dewi Dewi juga
menjadi debut RCM dalam mengorbitkan brand
baru dengan muka baru. Juga menjadi ajang ‘pelampiasan’ punggawa Dewa, yang ketika
berusaha bertahan dengan kualitas bermusik mereka, tak diimbangi dengan keadaan
industri musik yang sedang mengalami fluktuasi selera.
Hanya
merilis dua hingga empat langgam baru dilengkapi aransir ulang langgam lawas
adalah jalan keluar jitu untuk tetap unjuk rasa melalui karya musik sekaligus
meraup harta. Hal inilah mengapa Dewa hanya merilis Dewi dan Mati Aku Mati
pada 2007, Perempuan Paling Cantik di
Negeriku Indonesia pada 2008, dan Bukan
Cinta Manusia Biasa pada 2009, sebagai langgam baru. Tak elok bersikap
mubazir, termasuk dalam berkarya.
Setelah
melalui berbagai tahap, terpilihlah tiga orang punggawa Dewi Dewi. Shinta Dewi
(Tata), Carolina Agustine Kamarie (Ina), serta Purie Andriani (Purie). Tata
mengisi bagian rock, Ina pada jazz, serta Purie pada pop. Suara mereka memang benar-benar kuat.
Dewa beruntung bisa mendapatkan mereka dan mereka beruntung bisa terlihat oleh
Dewa.
Dengan
susunan trio ‘ala’ AB Three dengan rasa Dewa ini, ketiganya segera diikat kontrak
dengan RCM. Semua punggawa menandatangani kontrak awal berdurasi lima tahun (13
Maret 2007 hingga 13 Maret 2012). Artinya sepanjang masa itu, ketiganya berada
dalam pengelolaan RCM, baik sebagai bagian Dewi Dewi maupun sebagai Tata, Ina,
dan Purie.
Sembari
menjalani masa-masa kencan, mereka pun segera masuk kamar rekaman. Tak butuh waktu
lama bagi Dewi Dewi untuk segera melakoni debut perilisan album penuh mereka.
Awal Mei 2007, serentetan proses produksi album penuh selesai dan siap diperkenalkan
pada khalayak. Dewi Dewi siap meluncur memperkaya (tak hanya meramaikan) blantika
musik Indonesia.
Dewi
Dewi mulai menyapa dengan Dokter Cinta.
Lagu ini merupakan satu dari dua langgam baru yang digubah Dhani untuk mereka
untuk album perdana. Satu langgam baru lainnya bertajuk Begitu Salah Begitu Benar. Melalui Dokter Cinta, Dewi Dewi menyapa dengan gaya kenes yang diperagakan.
Sembari menampilkan Dhani dalam video musiknya, mereka pun mulai berkibar.
Dalam
langgam berikutnya, Begitu Salah Begitu
Benar, Dewi Dewi tampil dengan perubahan drastic. Jika sebelumnya mereka
tampil kenes laiknya pemudi yang baru memasuki usia kepala dua, kali ini mereka
tampil sebagai wanita. Kesan dewasa yang dimunculkan dalam video musik menguatkan
kualitas musikalitas yang mereka mainkan. Bagi saya, Begitu Salah Begitu Benar adalah karya agung yang berhasil membuat
Dewi Dewi kian bergaung.
Sejumlah
duabelas langgam disajikan dalam album bertajuk Recycle + ini. Selain dua langgam baru tersebut, sepuluh langgam
lainnya merupakan langgam lawas yang diaransir kembali. Roman Picisan, Elang, Cukup Siti Nurbaya, Separuh Nafas, Satu Hati,
Takkan Ada Cinta Yang Lain, dan Kasidah Cinta, menjadi langgam Dewa yang
mereka lantunkan. Dua langgam lainnya merupakan langgam gubahan Dhani yang
dilantunkan penyanyi perempuan, Dansa
oleh Reza Artamevia serta Ini Gila Ini
Cinta oleh Agnes Monica. Satu langgam lagi ialah langgam kegandrungan
Dhani, Love of My Life dari Queen.
Wajar
jika album perdana yang dirilis dengan label EMI ini menggunakan tajuk Recycle +. Sebagai pemerkuat kesan daur
ulang pun, Dhani sengaja mengadopsi rancangan sampul album Gold Medal milik The Donnas yang dirilis pada 25 Oktober 2004. 95%
desain adopsi tersebut sengaja dipertahankan dengan hanya diubah bagian wajah
serta beberapa bagian saja. Tajuk album Recycle
+ menjadi bermakna.
Walau
dirancang sebagai Dewa female version
dan mulai unjuk kebolehan dengan banyak melantunkan langgam-langgam Dewa, Dewi
Dewi berhasil keluar dari bayang-bayang versi lakinya. Tiga bakat hebat yang
terus diasah berhasil berpadu apik dalam pengelolaan ciamik. Kelihaian melantunkan
serta gaya mentas mereka membikin langgam-langgam Dewa terasa lebih kenes dan kadang
dijumpai desah-desah halus yang menggoda.
Keberhasilan
keluar dari bayang-bayang Dewa tak lepas dari kelihaian Dhani mengaransir
langgam-langgam lawas untuk dilantunkan kembali oleh Dewi Dewi. Dhani berhasil
mengaransir kembali langgam-langgam yang sudah dikenal luas milik Dewa dengan
rasa yang berbeda, walakin masih tetap bisa dikenali bahwa langgam tersebut
milik Dewa. Rasa berbeda membikin langgam yang sama bisa mengingatkan pada Dewa
juga Dewi Dewi, bergantung versi yang dimainkan saja.
Roman Picisan, Separuh Nafas, Elang, dan Takkan Ada Cinta yang Lain serta Dansa dan Ini Gila Ini Cinta
diaransir dengan irama nada yang lebih kencang. Bagi saya, Roman Picisan yang dibawakan Dewi Dewi lebih enak disimak ketimbang
yang dibawakan Dewa. Hanya saja alunan nadanya masih megah ketika dibawakan
Dewa. Sekedar selera.
Cukup Siti Nurbaya dan Satu Hati dilantunkan dengan irama slow. Irama slow dengan hanya menggunakan instrument
guitar acoustic dipakai dalam melantunkan langgam Kasidah Cinta. Serupa dengan Roman
Picisan, Cukup Siti Nurbaya pun
lebih mengena batin ketika dilantunkan Dewi Dewi ketimbang Dewa. Sekali lagi,
hanya sekedar selera saja.
Cuma
Love of My Life yang dilantunkan
tanpa ada perubahan dengan mempertahankan suara keyboard dengan irama nada slow.
Tentu suara as-syeikh al-imam Farrokh Bulsara diganti suara
Dewi Dewi. Sulit menyanyikan kembali lagu yang sudah merebak ke tengah khalayak,
terlebih dari grup band yang sangat berpengaruh sepanjang abad. Tapi Dewi Dewi
bisa melakoninya.
Sayang
Dewi Dewi tak bertahan lama. Bermula dari ketak-sreg-an Ina dengan RCM, ia pamit pada Dhani. Undur diri yang mirip
undur dirinya Ari, tak memantik amarah berantai. Baik Dhani, Tata, maupun
Purie, masih kerap menjalin interaksi akrab satu sama lain sesudah pengunduran
diri tersebut. Hanya satu masalahnya: bagaimana kelanjutan Dewi Dewi?
Dhani
sudah pengalaman ketika Dewa ditinggal Ari dan ia menemukan Once, warna Dewa
mengalami perubahan. Sebagai ‘kode’, Dhani menghilangkan angka ‘19’ dari nama
grup bandnya. Nama Dewa pun menjadi awal kebersamaan mereka dengan Once.
Selain
itu, Dhani tipikal orang yang tak mudah mengubah arah. Ia lebih memilih
menghentikan berkibarnya bendera The Rock ketika grup band yang dibentuk atas
dasar ambisi pribadi ini gagal melanjutkan unjuk rasanya. The Rock Indonesia
yang merupakan pengiring The Rock pun kemudian menjadi ‘penyelamat hasrat’ dan
‘kode’ berhenti berkibarnya The Rock ialah dengan menggunakan nama T.R.I.A.D.
Di
tengah kebimbangan ini, Dewi Dewi yang tinggal menyisakan Tata dan Purie sempat
berkolaborasi dengan Mulan Jameela. Ketiga perempuan cantik dengan dua brand berbeda ini urun suara melantunkan
langgam tunggal berjudul Sakit Minta
Ampun.
Langgam
yang kemudian dimasukkan dalam album kompilasi pertama RCM bertajuk The Best of Republik Cinta Artists Vol. I.
Album yang dirilis pada Agustus 2008 ini menjadi penghantar karya tunggal Dewa
tahun 2008, Perempuan Paling Cantik di
Negeriku Indonesia.
Kebimbangan
akan kelanjutan Dewi Dewi berakhir pada bulan yang sama dengan perceraian syar’i antara Dhani dan Maia, Desember.
Melalui jumpa pers yang diselenggarakan di The Rock Café, Jl. Kemang Raya No.7, Bangka,
Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pada 23 Desember 2008 malam, Dhani mengumumkan
bahwa Dewi Dewi berhenti dikibarkan.
Sebenarnya
Dhani sangat berhasrat melanjutkan brand
Dewi Dewi. Hasrat ini disampaikan pada dua punggawa tersisa, Tata dan Purie.
Hanya saja, Tata dan Purie meminta agar Dewi Dewi berhenti berkibar saja. Bagi keduanya,
Dewi Dewi adalah trio Tata—Ina—Purie. Kencan
‘ala’ pembentukan Ratu yang diadopsi dalam Dewi Dewi menghasilkan interaksi
intim antar ketiganya.
Dhani
pun tak keukeuh dengan hasratnya
tersebut. Tak mau menyumbat karir Tata dan Purie yang masih berada dalam
tanggung jawabnya sebagai prime commander
RCM, Dhani memutuskan tak jadi mengajukan pengganti Ina yang pergi.
Keputusan
tak mengajukan pengganti membikin ia harus menyusun rancangan untuk Tata dan
Purie, entah solo atau duo. Yang jelas, rancangan Dewi Dewi sebagai trio tetap
dipertahankan. Itulah mengapa akhir 2008 Dhani mengumumkan Dewi Dewi berhenti
berkibar, walau masih ada dua punggawa yang sangup berkibar.
![]() |
Dari Dewi ke Dewi |
Kepergian
Ina dari Dewi Dewi membikin dua punggawa tersisa, Tata dan Purie, serta
pengasuhnya, Dhani, merasakan dilema. Mulanya Dhani merancang konsep Dewi Dewi
sebagai trio perpaduan rock, jazz, dan pop, sebagai warna musik paling digandrunginya. Keluarnya Ina yang
memberi sentuhan warna jazz membikin laki
yang menyebut dirinya sebagai makhluk Tuhan paling seksi itupun sempat memiliki
grenengan untuk mencari pengisi
posisi yang ditinggal Ina. Bersama Tata dan Purie, grenengan ini diobrolkan bersama.
Interaksi
intim yang terbina sejak mulai menggelinjang bersama dengan nama Dewi Dewi
membikin Tata menolak hasrat Dhani untuk mencari pengisi posisi Ina. Secara
personal, Tata dan Ina memang memiliki interaksi intim dalam bingkai persahabatan
cinta yang dilantan bersama.
Ketika
orang lain yang baru dikenal belakangan datang dan disebut sebagai pengganti kabut
segera menggelayut jiwa. Secara profesional, pergantian sinden dalam satu grup adalah salah satu ajang perjudian. DEWA19
selamat ketika berhasil melanjutkan gelinjangan mereka bersama Once setelah Ari
kabur tak kunjung kembali. Hanya saja keberuntungan belum tentu didapatkan kembali.
Sebagai
penengahnya, Tata mengusulkan agar brand
Dewi Dewi dibubarkan saja. Lagipula sedari awal Dewi Dewi dirancang sebagai triumvirate. Hingga kini pun, sesudah brand Dewi Dewi dimunculkan kembali, triumvirate Tata-Ina-Purie dan Dewi Dewi
masih erat melekat.
Jiwa-raga
yang melekat memang sulit dipisahkan dan digantikan. Hal inilah yang membikin
Yang Hyun-suk memilih membikin brand
baru untuk grup yang semula dipersiapkan sebagai ‘future 2NE1’ alih-alih mengganti seluruh punggawa grup puan tersukses
yang dibentuknya itu.
Sebagai
pelanjut karier Tata dan Purie yang masih bergabung dengan Republik Cinta
Management (RCM), Tata mengusulkan rancangan baru. Rancangan baru tersebut
adalah duo lead vocalists yang memiliki
sentuhan warna berbeda. Tata dengan warna rock-nya
sementara Purie dengan warna pop-nya.
Sebagai
rancangan baru, Tata pun mengusulkan nama baru, sebagai penegas adanya perubahan.
Dhani yang pernah melakukan hal seperti ini, mengubah nama DEWA19 menjadi DEWA,
sepakat dengan dua dewi asuhan kesayangan. Nama baru usulan Tata adalah Maha
Dewi.
‘Dewi’
sengaja tetap disematkan supaya masih ada rasa bahwa Maha Dewi dan Dewi Dewi
memiliki hubungan, sebagai pendahulu dan pelanjut gelinjangan. ‘Maha’ sendiri
dipilih supaya memberikan kesan grup ini lebih strong dari sebelumnya. Dengan memadukan ‘Maha’ dan ‘Dewi’ menjadi ‘Maha
Dewi’, Tata berharap gelinjangan berikutnya bersama Purie tanpa lagi ditemani
Ina, memberikan kesegaran yang berbeda daripada sebelumnya.
![]() |
mengubah rancangan, menggubah kenangan.
|
Secara
resmi, Maha Dewi hadir menyapa blantika musik Indonesia melalui langgam Sumpah I Love You. Langgam yang dimulai
dengan acapella dari Tata ini segera
disusuli dengan alunan nada rock berpadu
lantuan suara pop Purie. Langgam ini
segera membikin nama mereka kembali ke tengah kancah. Walau pada awalnya tak
jarang sebagian kalangan menyebutnya sebagai Dewi Dewi. Bayang-bayang memang kerap
hadir di tengah menggelinjang.
Secara
tak resmi, duo ini sebenarnya sudah melakukan pemanasan jauh-jauh bulan.
Beberapa pekan sesudah Ina pamit undur diri, Tata dan Purie melantunkan langgam
Sakit Bukan Main bertandem dengan
Mulan. Langgam tunggal ini dirilis sebagai langgam baru di album The Best of
Republik Cinta Artist Vol. I sebagai pengiring langgam tunggal DEWA19, Perempuan Paling Cantik di Negeriku
Indonesia.
Sembari
menyapa blantika musik Indonesia dengan nama baru, dua puan cantik berkarakter kuat
ini bahu-membahu menyelesaikan proses penyelesaian album baru. Satu album penuh
dipersiapkan untuk segera dirilis sebagai produk Maha Dewi. Album yang kental
nuansa rasa rock-nya ini dipadukan
nuansa rap melalui penampilan suara
The Law dan Amank.
Tampaknya
saat itu adalah masa-masa peralihan dari rock
ke rap. 2NE1 serta CL, Skrillex, Diplo, Steve
Aoki, hingga Iggy Azalea adalah beberapa nama baru yang muncul mengibarkan
nuansa tak jauh dari rap sejak saat
itu. Kebetulan juga sosok genius dari
kalangan new comer rocker belum sanggup mengungguli kiprah new comer rapper di kancah.
Menggelinjang
dengan nama baru tak serta merta membikin mereka meninggalkan cara sebelumnya
dalam menghasilkan album. Seperti halnya dilakukan di Recycle +, kali ini Maha Dewi hanya menghadirkan tiga langgam baru
saja. Selebihnya adalah langgam lawas yang didaur ulang.
Mereka
adalah asuhan Dhani yang sejak 2007 mulai malas menghasilkan album yang seluruhnya
terdiri dari langgam baru. Hanya tiga hingga empat langgam baru dipadukan hasil
daur ulang. Hal ini terpaksa dilakukan demi menyesuaikan keadaan pasar yang
sedang mengalami fluktuasi selera dan blantika musik Indonesia belum akrab
dengan perilisan extended play.
Maha Dewi
berbeda dengan The Virgin. Sebagai sesama duo di RCM saat itu, The Virgin
memiliki Mitha yang sanggup menggubah langgam. Sementara Tata dan Purie belum
bisa menyamai kemampuan Mitha. Alhasil, The Virgin tak terlampau merepotkan
Dhani untuk menggubah langgam.
Lagipula
pada saat bersamaan, Dhani sedang sibuk menggubah untuk ‘ratu istimewa’, Mulan
Jameela. Saat itu hanya Mulan, sebagai asuhan Dhani di RCM yang albumnya lebih
banyak berisi langgam baru ketimbang hasil daur ulang. Paham ‘kan? Tak perlu
dijelaskan ‘kan?
![]() |
Persahabatan Cinta Purie dan Tata
|
Dua
langgam baru pelengkap Sumpah I Love You
adalah Ayang Ayang ku dan Lakukan Dengan Cinta. Setelah suara The
Law sempat ditampilkan di akhir lantunan Sumpah
I Love You, kali ini di dua langgam tersebut The Law ikut serta memberi
warna rap dengan kentara. Ayang Ayang ku sendiri dilantunkan keroyokan
lantaran Dhani juga ikut serta menyumbang suaranya.
Sepertihalnya
di Recycle +, daur ulang yang dilakukan
pun tak sekedar melantunkan kembali. Langgam lama seakan sebagai modal awal
yang digubah diselearaskan karakter pelantunnya juga pasar. Tak heran nuansa rap disertakan pada langgam Dewi Cinta (daur ulang Pangeran Cinta) serta Cemburu dan Kangen (daur ulang berjudul sama) yang langgam awalnya sama sekali
tak memiliki nuansa rap.
Bayang Bayang, langgam yang dirilis dalam album penuh
pertama DEWA19, disertakan kembali. Langgam ini sepenuhnya mendayagunakan suara
Purie berpadu petikan gitar Vega Antares. Selain hanya menggunakan instrumen
gitar, Bayang Bayang dari Maha Dewi
pun hanya sepanjang 04 menit 09 detik, lebih pendek 02 menit 24 detik dari
versi awalnya.
Risalah Hati pun serupa. Langgam dirilis dalam
album penuh kelima DEWA19 (atau pertama DEWA), disertakan dengan sepenuhnya
mendayagunakan suara Tata berpadu permainan keyboard
Dhani dan petikan gitar. Tak ada perubahan pada paduan kata walakin panjang
langgam ini lebih panjang 16 detik dari versi awalnya yang hanya 04 menit 53
detik. Sebenarnya Purie ikut urun suara, walakin sebagai backing vocalist saja.
Perpaduan
santai keduanya terjadi ketika melantunkan Kosong.
Langgam yang mulanya dirilis oleh DEWA ini mengalami aransir nada hingga cukup
berbeda dengan versi awalnya. Versi awal langgam kesayangan Once ini dengan
gamblang memperlihatkan sangat kuat dipengaruhi oleh Jealousy-nya Queen berpadu dengan warna yang ada dalam Julia-nya The
Beatles dan Run to Me-nya
Bee Gees.
Sebagai
pelengkap album penuh pertama dan satu-satunya berjudul Dewi Cinta, disertakan pula langgam terbaru DEWA19 hingga saat itu,
Perempuan Paling Cantik di Negeriku
Indonesia. Selisih sekitar enam bulan dari versi awalnya, langgam yang
pendek 08 detik dari versi awal ini sanggup menahbiskan Maha Dewi keluar dari
bayang-bayang DEWA19. Ketika khalayak belum lupa versi aslinya, mereka bisa
menghadirkan langgam sama dengan nuansa beda.
![]() |
Mengapa Oh Mengapa Satu-Satunya Cinta
|
Selain
berhasil mulai keluar dari bayang-bayang DEWA19, Maha Dewi juga mulai
mengungguli capaian Dewi Dewi. Sayang saat memuncak, mereka harus mengalami
masa dirisak kuldesak. Tata yang sudah ikonik dengan Dewi Dewi dan Maha Dewi
justru memilih tak melanjutkan kiprahnya lagi bersama Purie.
Tata
memang tak undur diri lebih dini seperti Ina, hanya saja dia memilih tak
memperpanjang kontraknya di RCM untuk merintis jalan lain di blantika musik
Indonesia. Hal ini memberikan kesedihan tersendiri pada Purie yang berbeda
pilihan dengan Tata. Lima tahun berjuang menggelinjang bersama membikin Purie didera
rasa sepi.
Kebersamaan
dalam karier profesional Purie berkelindan dengan interaksi intim personal dengan
Tata. Hal inilah yang membikin Purie kerap kali merindukan kebersamaan dengan sahabat
erat. Segala rasa yang telah tertuang kian terkenang.
Purie
memilih bertahan lantaran dia mencintai grup yang dibesarkan sekaligus membesarkannya
ini. Bagi Purie ketika perjuangan untuk bisa dikenal sudah sampai pada capaian
lebih hingga melekat kuat, memilih berhenti adalah keputusan tak tepat. Walau
berbeda pendapat, Purie tetap mengapresiasi sekaligus menghormati keputusan
Tata, walau membuatnya sempat tersayat.
Kenangan
yang membekas membikin Purie perlu waktu beberapa hari untuk terus menerus
bersama Gwen Prisilia. Gwen menandatangani kontrak awal satu tahun dengan RCM
sebagai tandem baru Purie di Maha Dewi. Menghabiskan waktu berdua bersama
selama beberapa hari dilakukan oleh Purie demi mendapatkan ikatan batin yang kuat.
Ketika ikatan batin sudah kuat, tak sulit untuk berpadu dengan segala cara yang
bisa dilakukan bersama. Hal ini pun sebelumnya dilakukan Maia ketika ditinggal
Pinkan dan berganti tandem dengan Mulan di Ratu.
Gwen
datang menjadi tandem baru Purie di Maha Dewi bukan untuk menggantikan Tata.
Gwen datang dengan membawa warna baru yang belum ada sebelumnya. Ketika Purie bersama
Tata, keduanya saling mewarnai. Sedangkan ketika bersama Gwen, Purie saling
memperkaya. Hal inilah yang membikin Satu
Satunya Cinta, langgam terakhir Purie bersama Tata, serta Mengapa Oh Mengapa, langgam pertama
Purie bersama Gwen, begitu kentara bedanya. Sayang langgam pertama tersebut
adalah karya satu-satunya Purie bersama Gwen.
Sesudah
sulit mengakali fluktuasi pasar, Maha Dewi pun berhenti berkibar. Purie dan
Gwen kemudian menjejak Ina dan Tata, melakoni keseharian di luar asuhan RCM.
Sebagai bentuk pujian, nama Maha Dewi kemudian diadaptasi sebagai grup band
bentukan Dhani sesudah DEWA19 berhenti memproduksi karya baru lagi. Maha Dewa
menjadi ‘wajah’ gahar Maha Dewi sebagaimana Dewi Dewi menjadi ‘wajah’ kenes DEWA19.
B.Sb.Po.021149.37.060816.01:53