Miss Korea & Bad Girls


— ketika Lee Hyori marah karena muruah
Lee Hyori; Lee; Hyori; 이효리; 이; 효리; May; 10; 1979; South Korean; singer; actress; record producer; activist; television; presenter; Fin.K.L; Fin Killing Liberty;
Lee Hyori [이효리]

2013 seakan menjadi tahun penegasan bagi puan Korea Selatan yang menggelinjang dalam industri musik. Tahun itu mereka tampil serentak dengan mengelaborasi sisi maskulin dan feminin yang selalu menyerta dalam jiwa manusia (laki dan puan), walau kadang perbandingannya jomplang. Girls’ Generation dan 2NE1 adalah contoh dari kelompok. Sementara CL adalah contoh dari solo serta Park Bom dan Lee Hi dari duo. 2013 memang banyak menghasilkan karya bagus.

Girls’ Generation hadir dengan dua album penuh sekaligus: I Got a Boy untuk album versi Korea serta Love & Peace untuk versi Jepang. I Got a Boy memberikan karya bagus seperti I Got a Boy yang nuansa rasanya campur-aduk melintasi ruang dan waktu. Dancing Queen terasa sebagai penegasan kesan mereka seperti di-jlentreh-kan pada Gee empat tahun sebelumnya. Love & Peace sendiri memberikan karya keren semisal My oh My dan Gossip Girls.

Love & Peace belakangan menjadi tajuk konser tur skala stadion yang mereka lakoni. Konser tersebut meninggalkan kenangan manis berupa pelantunan Into the New World dengan sedikit aransir ulang. Aransir langgam perjuangan mereka tersebut memberi penekanan pada Jessica, Taeyeon, dan Tiffany. Dari semua itu, Girls’ Generation menyapu bersih sisi feminin puan. Walau dalam I Got a Boy tampak berusaha tampil fearless, tetap saja mereka terkesan kenes.

2NE1 tidak merilis satu buah album penuh mapun album mini sekalipun. Walau demikian, mereka tetap hadir menyapa dengan langgam keren melintas batas: Falling in Love, Do You Love Me, dan Missing You. Disambung dengan I Love You yang dirilis sebagai langgam tunggal pada 2012, mungkin keempatnya bisa dipaketkan saja sebagai album mini.

Serupa dengan Girls’ Generation dalam I Got a Boy, kali ini 2NE1 tampak berusaha tampil feminin namun tetap saja lebih kuat kesan maskulin. Image yang terlanjur melekat memang sulit diubah 180 derajat. Itulah yang membuat Gee dan Fire menjadi langgam ikonik bagi dua kelompok ini.

Selain tampil menyapa sebagai kelompok, 2NE1 pun hadir sebagai solo dan duo. CL, leader tampil merilis The Baddest Female (TBFM), yang membirkan rasa fearless. Mulanya langgam ini hendak diberi judul Bad Girls, hanya saja CL kalah start dengan Lee Hyori yang merilis langgam berjudul demikian enam hari sebelumnya. Jadilah judulnya diganti mendadak. Bagus juga rasanya. Baddest adalah kelanjutan Bad dan Female adalah kelanjutan Girls. Sementara CL kerap digadang sebagai the next Lee Hyori.

Sementara tandem utama CL dalam melantunkan suara di 2NE1, Park Bom, menutup tahun tersebut dengan merilis All I Want for Christmas is You. Langgam yang dirilis urun suara Bom dan Lee Hi ini adalah pelantunan kembali langgam terkenal sejak lama (1994) dari sinden legendaris (Mariah Carey). Carey diakui Bom sebagai role model-nya sebagai penyanyi.

Ini termasuk ajang perjudian lantaran setahun sebelumnya bersama 2NE1 mereka panen cacian. Gara-garanya pelantunan kembali Like a Virgin milik Madonna gagal dilakukan dengan bagus sepertihalnya Beyonce dan Robbie Wiliams melakukannya pada Bohemian Rhapsody milik Queen.

Beruntung dengan usaha aransir ulang, All I Want for Christmas is You versi Bom & Hi bisa lepas dari bayang-bayang dan tak membayangi versi Carey. Ketika dibawakan Carey, kita merasa bahwa perayaan yang identik dengan peristiwa keagamaan bisa dilakukan dengan penuh keceriaan. Sedangkan Bom&Hi menjadikan momentum Natal tetap sakral.

Langgam Natal yang dirilis Bom lebih bagus ketimbang All I Want for Christmas is You tanpa aransir ulang yang dinyanyikan Girls’ Generation maupun Dear Santa dari Girls’ Generation TTS (Taeyeon, Tiffany, dan Seohyun).
Lee Hyori; Lee; Hyori; 이효리; 이; 효리; May; 10; 1979; South Korean; singer; actress; record producer; activist; television; presenter; Fin.K.L; Fin Killing Liberty; Monochrome
Sampul album Monochrome

The class of Queen dari Korea Selatan, Lee Hyori, pun tak mau ketinggalan. Sementara Girls’ Generation dan 2NE1 serta CL dan Bom & Hi hadir menyapa dengan masing-masing membawa satu sisi saja, kenes atau fearless, Hyori tampil mbeling dengan mengelaborasi dua sisi itu. Dua sisi yang dihadirkan beriringan oleh Hyori tersebut membikin judul album penuhnya, Monochrome, menjadi bermakna.

Hyori tampak memahami bahwa kenes sebagai buah dari feminin dan fearless sebagai buah dari maskulin adalah dua sisi berlawanan yang bisa beriringan walau kadang salah satu lebih mudah ditonjolkan. Terlebih lagi sebagai Queen, dua sisi tersebut harus dimiliki: feminin yang ditegaskan sematan Goddes dan maskulin dengan penegasan berupa Mistress.

Hingga saat ini, Monochrome masih menjadi album penuh terakhir Hyori. Apalagi pertengahan 2015 lalu dia undur diri dari industri hiburan. Hyori istirahat dari semat penghibur untuk menikmati waktunya sebagai manusia biasa. Entah kembali atau tidak, yang jelas dia akan tetap dikenang sepertihalnya Uhm Jung Hwa.

Generasi Hyori dan Jung Hwa adalah generasi pemula yang menata jalan hingga akhirnya Girls’ Generation hadir melanjutkan jalan yang telah ditatakan serta 2NE1 hadir melengkapi sisi yang terlupakan. Albumnya berisi langgam-langgam bergizi, bisa bersinggungan dengan kenangan pribadi, serta sanggup menggambarkan kecenderungan zaman.

Dari enambelas langgam yang disajikan, secara pribadi langgam favorit saya adalah Amor Mio, walakin langgam ini di-sandwich dengan Miss Korea dan Bad Girls. Amor Mio sendiri dirilis sebagai langgam tunggal pada 27 Mei 2013, lebih akhir ketimbang Miss Korea dan Bad Girls. Langgam ini hanya mendayagunakan suara intan Hyori dipadu permainan piano sekaligus tandem urun suara Honey-G.
Lee Hyori; Lee; Hyori; 이효리; 이; 효리; May; 10; 1979; South Korean; singer; actress; record producer; activist; television; presenter; Fin.K.L; Fin Killing Liberty; Amor Mio
Cuplikan Amor Mio

Dilantunkan dengan dua orang, laki dan puan, langgam ini menyinggung pengalaman pribadi saya ketika merindukan seorang puan. Serupa dengan Last Minutes dari Ayumi Hamasaki, sekelasnya Hyori dari Jepang, yang dirlis tahun 2015. Last Minute juga termasuk dalam bagian album paling saya suka, A One.

Saking sukanya pada A One, sampai saya tiru namanya menjadi A Sixxxxxx untuk menggambarkan momentum buka bersama dengan Maryam, Uwais, Adi, Sherly, dan Lailul 13 Juni 2016 silam. Dalam video musiknya mereka tampil sama dengan mengenakan gaun warna merah, warna yang bisa memberikan kesan feminin dan maskulin pada puan sekaligus.

Miss Korea dan Bad Girls dirilis dalam rentang waktu yang berdekatan, 03 Mei dan 21 Mei, 2013. Keduanya memberi kesan yang tak hanya berbeda bahkan berlawanan. Miss Korea menegaskan sisi feminin sedangkan Bad Girls maskulin.

Alunan nada Miss Korea menyuguhkan nuansa rasa klasik yang membawa kesan jazzy ketika disimak. Hyori berhasil menggiring penyimak untuk melintas batas waktu kembali ke masa lalu. Masa-masa ketika persinggungan sebuah karya seni dan industri belum terlampau erat. Selain itu juga menggiring penyimak pada perjalanan kariernya, dari semula bagian kelompok lalu tampil sendiri sesudah kelompoknya hancur.

Pemahaman Hyori pada dirinya sendiri disertai kelihaian menggubah langgam membikin Miss Korea terasa pas dengan suaranya yang terkesan kenes pada nada tertentu. Selain itu juga suaranya bisa berpadu harmonis dengan alunan nada dari drum, bass, dan gitar. Hyori termasuk salah satu seniman kritis terhadap keadaan lingkungan. Miss Korea sendiri termasuk langgam yang digubahnya sebagai caranya mengkritisi keadaan lingkungan.

Miss Korea berkisah mengenai fenomena pemilihan ratu kecantikan. Melalui Miss Korea, Hyori menyampaikan ungkap rasanya kepada khalayak bahwa tak ada garansi bahwa semat ratu kecantikan membikin seseorang bisa bersikap semaunya tanpa tenggang rasa  dan toleransi.

Semat ratu kecantikan memang membikin seseorang tampak mewah dengan mengenakan produk bermerek terkenal, seperti puan Jawa tampil dengan kebaya ataupun laki Jawa dengan keris kalau pada masa lalu. Walakin dibalik kemewahan yang ditampilkan, semat tersebut membikin kehidupan Miss Korea penuh kekhawatiran akan banyak hal.

Hyori tampak jor-joran dalam menggarapnya. Selain melalui paduan kata, alunan nada, serta penyelarasan pelantunan, video musik pun dibikin supaya bisa menggambarkan perpaduan ketiganya. Misalnya melalui penekanan pengambilan gambar pada produk fesyen bermerek kelas dunia hingga keadaan saat sedang praktik operasi plastik.

Tampilan video musik tersebut mirip dengan Vogue milik Madonna. Linimasa musik memang saling memengaruhi antar generasi. Baik pengaruh dalam bentuk pelantunan kembali, peniruan paduan kata dan alunan nada, maupun penggambaran melalui video musik. Lee Hi pun terpengaruh oleh My oh My milik Girls Generation saat melantunkan (lupa judulnya, pokoknya lagu kesukaan Dini Fitriani).
Lee Hyori; Lee; Hyori; 이효리; 이; 효리; May; 10; 1979; South Korean; singer; actress; record producer; activist; television; presenter; Fin.K.L; Fin Killing Liberty;
Cuplikan Miss Korea

Dibalik kritik spesifik ini, Hyori menegaskan bahwa pandangan liyan tak perlu terlampau dipersoalkan selama melakoni kehidupan dengan mengikuti nurani. Penegasan ini pula yang diusung pada Bad Girls. Jika Miss Korea mengingatkan puan feminin agar tak mekso melawan nuraninya dengan tampil maskulin (menempeleng Girls’ Generation), Bad Girls ganti menempeleng 2NE1 dengan peringatan sebaliknya. Sebagai innuendo, Bad Girls dilantunkan dengan nuansa erat K-Pop yang banyak diisi nuansa dance.

Sepertihalnya Miss Korea, Bad Girls pun digubah sendiri olehnya. Hyori menggubah sendiri langgam yang berkisah tentang seorang puan yang dibesarkan oleh ibu tiri sesudah ibu kandungnya meninggal saat melahirkannya. Puan tersebut tumbuh dalam keluarga dan rumah tangga yang penuh ketaksingkronan.

Ibu tiri tak terlampau suka pada anak tirinya namun berusaha mengesankan menyayangi sang anak saat di depan suami (ayah kandung anak). Keadaan rumah yang tak enak membikin anak itu tumbuh sebagai puan mbeling. Saya belum menemukan kata yang pas selain kata dari bahasa Jawa yang bermakna nakal nakal tapi punya muruah ini.

Sebagai puan mbeling, dia kerap dipandang rendah. Terlebih puan tersebut dianugerahi kesintalan badan menawan. Hal ini membikin puan tersebut semakin mbeling dengan menjadi sosok pemberontak. Sosok tersebut selalu memberontak saat terjadi perendahan muruah. Tak hanya muruahnya sendiri, juga muruah liyan. Hyori menegaskan bahwa puan tak boleh merasa rendah dari laki walau fisiknya tampak lebih lemah.
Lee Hyori; Lee; Hyori; 이효리; 이; 효리; May; 10; 1979; South Korean; singer; actress; record producer; activist; television; presenter; Fin.K.L; Fin Killing Liberty;
Cuplikan Bad Girls

Lebih dari itu, melalui dua langgam itu, Hyori mengungkapkan bahwa tak perlu ragu mengikuti nurani walau ada saatnya mendapatkan kesan tak mengenakkan dari liyan. Yang jelas, secemar-cemarnya kesan yang diberikan oleh liyan, muruah tak boleh dilacurkan. Anyway, Girls’ Generation formasi tanpa Jessica Jung melakukan hal serupa Bad Girls pada Catch Me If You Can sementara Jessica Jung tanpa Girls’ Generation melantunkan kembali Miss Korea. Asik euy battle-nya...

B.Rb.Pa.121249.37.140916.08:53

Lee Hyori; Lee; Hyori; 이효리; 이; 효리; May; 10; 1979; South Korean; singer; actress; record producer; activist; television; presenter; Fin.K.L; Fin Killing Liberty; Jessica Sooyoun Jung; 제시카정; Jung; Soo-youn; 정수연;
Jessica Sooyoun Jung [제시카정] unjuk kesintalan badan saat melantunkan Miss Korea