— a little happiness the moon represents my heart
Im Yoon-ah, selain
dikenal sebagai pemilik paras cantik, dikenal
luas sebagai penari apik. Walau
demikian, Yonna semula memiliki passion
kuat pada nyanyi ketimbang tari.
Keinginan Yoona menjadi penyanyi bermula saat dia masih anak-anak. Masa anak-anak Yoona bersamaan dengan masa jaya S.E.S
(Sea, Eugene, Shoo), girl group Korea
Selatan sebelum memasuki Korean Wave era Into the New World.
Girl group yang kini
dianggap sebagai pendahulunya Girls’ Generation tersebut saat itu bersaing
ketat dengan Fin.K.L (Fin Killing Liberty) yang digawangi Lee Hyori wa ashabiha ajma’in. Yoona lebih suka
S.E.S ketimbang Fin.K.L. Hal ini selain membuatnya bermimpi menjadi penyanyi seperti S.E.S, juga memengaruhi kepribadian Yoona yang
cenderung feminin alih-alih maskulin.
Untuk mewujudkan impiannya ini, gadis manis kelahiran 30 Mei 1990 mencoba
peruntungan dengan mengikuti audisi SM
Saturday Open Casting Audition ketika berusia 12 tahun. Yoona benar-benar
ingin menikam jejak S.E.S. Pasalnya SM Entertainment adalah label sekaligus
manajemen S.E.S. Peruntungannya berbuah hasil. Dia lolos dalam audisi terbuka itu. Yoona pun mulai menjalani masa-masa
latihan di SM sejak saat itu.
Lima tahun di SM dihabiskannya tanpa melakukan apa-apa selain latihan terus-menerus. Dia tak hanya berlatih menyanyi saja, menari dan akting pun dijajal juga. Yoona, yang semula berhasrat
menjadi penyanyi, malah kemudian merasa rendah diri ketika menjalani masa-masa
latihannya ini.
Dia merasa
suaranya tak istimewa dan ingin segera berhenti saja mengikuti program latihan
yang dijalani. Namun saat semangatnya nyaris musnah, pelatih tarinya menguatkannya
agar tak lantas menyerah. “A waste to give up becoming a singer, with outstanding dancing skills.” ungkap
koreografer yang kemudian menghunjam dalam jiwa Yoona.
Saat
masih menjalani latihan, Yoona sudah dipandang luar biasa sebagai penari.
Suaranya, walau tak sebagus Taeyeon, Tiffany, maupun Jessica, juga tak
jelek-jelek amat. Suara Yoona, kalau disimak lama, terasa manisnya. Masalahnya
‘kan banyak yang enggan lama-lama mendengarkan suara Yoona.
Yoona
kemudian diperkenalkan pada khalayak sebelum resmi memulai debutnya sebagai penghibur. Dia tampil dalam beberapa iklan dan aura kecantikannya menarik perhatian
banyak orang. Hingga akhirnya dia resmi
melakoni debutnya melalui Girls’ Generation dengan menjadi main visual, center
of group, dan lead
dancer. Hingga kini, Girls’ Generation masih diperkuat olehnya, walau kalau
ia mau bisa saja minggat.
Perjuangan epic Yoona untuk mewujudkan passion-nya sebagai penyanyi memang tak semulus kulitnya.
Tapi tak bisa dibilang buruk juga. Hingga secarang, Yoona setidaknya sudah merilis beberapa gelintir lagu yang dilantunkan penuh olehnya, mapun dengan bertandem bersama liyan.
Setelah urun suara bersama Jessica Jung dan Tiffany
Hwang bersama TVXQ melantunkan Haptic Motion pada 2008, Yonna merilis lagu
tunggal yang dilantunkan penuh olehnya bertajuk Innisfree
Day. 11 Maret
2016, Yoona menjejak Taeyeon, yang baru saja merilis
lagu tunggal Rain, dengan merilis
lagu tunggal berjudul Deoksugung Stonewall Walkway. Dia mencoba peruntungannya dengan
menggandeng band indie tanah airnya,
10 cm.
Tak lama
berselang, langkah Yoona mulai maju dengan merilis extended play pertamanya dalam bahasa
Mandarin. EP berjudul Blossom yang
dirilis pad 04 Agustus 2016 tersebut memuat tiga buah lagu: Red Bean, A Little Happiness, The Moon
Represents My Heart.
Walau dalam ranah olah pita suara karyanya tak terlampau
banyak dan prestasinya meredup, kirana Yoona justru memancar kuat pada ranah modelling
dan acting. Siapa yang bisa membantah
kalau dia adalah Queen
of Visual dalam jajaran girl group
Korea Selatan? Siapa juga yang tak hendak mengamini bahwa YoonA merupakan ikon K-Pop?